28 Februari 2009

Ahmad Dhani : Jadi Wapres Bikin Capek

0 komentar
Tersanjung dicalonkan menjadi calon Wakil Presiden RI. Namun ia belum bisa menerima lamaran itu karena masih ingin mengurus ketiga anaknya.

"Saya masih harus menjaga anak-anak di rumah, nanti apa kata orang kok Pak Wapres malah ngurusin anak di rumah," ujar Dhani saat ditemui di The Rock Cafe, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (27/2/2009) petang.



Pentolan Dewa 19 itu masih ingin melihat perkembangan dan kenakalan Al, El dan Dul. Dhani seakan tak ingin melewatkan momen-momen bersama ketiga putranya yang yang disebutnya sebagai harta yang tak ternilai.

Tak hanya itu Dhani juga tidak pernah bermimpi ingin menjadi orang nomor dua di negeri ini. Walau begitu Dhani tetap mendoakan orang-orang yang maju sebagai Capres maupun Cawapres.

"Kalau memang ada orang yang mencalonkan diri menjadi orang nomor satu dan juga nomor dua saya salut. Karena kerjaan itu nggak gampang, menurut saya kerjaan itu bikin capek, makanya saya nggak kepingin," pungkasnya.

http://pemilu.detiknews.com/read/2009/02...ikin-capek



t=v1+v2 ,Cara meningkatkan traffic dan popularity dengan cepat dan alami

0 komentar
Hallo rekan-rekan blogger....
Mudah-mudahan ide saya ini jika berjalan lancar tidak akan membuat Google merombak total seluruh algoitma-nya atau membuat pembengkakan Bandwidth (Bandwidth Limit Exceeded..!) di dunia hosting.....





Mohon baca baik-baik lalu terapkan dengan benar....

Sebuah filosofi mengatakan "Honesty is The Best Policy (Kejujuran adalah politik/strategi terbaik)" , inilah yang akan kita buktikan....apakah konsep kejujuran bisa kita olah menghasilkan traffic dan popularity yang lebih hebat dari konsep rumit para expert webmaster atau pakar SEO..?...
Saya yakin bisa asal konsep ini di jalankan dengan benar...,bila ini di terapkan pada web anda sesuai ketentuan maka:
-Web anda akan kebanjiran traffic pengunjung secara luar biasa hari demi hari, tanpa perlu repot-repot memikirkan SEO atau capek-capek promosi keberbagai tempat di dunia internet.
-Web anda akan kebanjiran backlink secara luarbiasa hari demi hari, tanpa perlu repot-repot berburu link keberbagai tempat di dunia internet.

Jika Albert Einstein memakai persamaan e=mc2 untuk menggabungkan potensi masa dan kecepatan cahaya untuk menghasilkan energi nuklir yang luar biasa itu ,maka kita akan memakai persamaan t=v1+v2 untuk mnggabungkan potensi web saya dan web anda untuk menghasilkan traffic dan popularity yang luar biasa pula.

Jika Einstein menggunakan atom plutonium dan uranium untuk membuat bom nuklir, maka kita menggunakan Kejujuran dan ketepatan untuk membuat bom traffic dan popularity ini.

Yang perlu anda lakukan adalah ikuti langkah-langkah berikut :

1.Buat posting artikel seperti posting saya ini, atau copy-paste posting ini dan juga diberi berjudul : t=v1+v2 ,Cara meningkatkan traffic dan popularity dengan cepat dan alami
2-Selanjutnya Copy atau buat KALIMAT SAKTI yang ada di bawah nomor 4 ini lalu pasang di web anda pada bagian yang paling mudah dilihat pengunjung, misalnya di bagian atas sidebar:
3-Pindahkan atau ganti link atau alamat url posting saya (disini-1) menggantikan alamat url rekan saya (disini-2).
-untuk mengetahui alamat url posting saya dan posting yang anda buat adalah bisa dengan meng-klik judul/title posting yang kita buat ini.
4-Lalu isi alamat url posting anda pada pada disini-1 tadi. Jadi anda melakukan publish (terbitkan) 2 kali, setelah posting ini selesai anda buat lalu di terbitkan, dan lalu anda klik pada title (judul) posting untuk mengambbil/meng-copy alamat url posting anda dari address bar browser anda, lalu anda edit lagi posting tadi dan masukan pada link disini-1 itu.

Berikut tulisan "KALIMAT SAKTI" yang perlu anda pasang di bagian web anda (setelah di ganti link url-nya sesuai ketentuan di atas)

"Ingin meningkatkan traffic pengunjung dan popularity web anda secara cepat dan tak terbatas...?...
Serahkan pada saya..., Saya akan melakukannya untuk anda GRATIS...!..Klik disini-1 dan disini-2
-Jadi setelah KALIMAT SAKTI ini di letakan di web anda maka: jika pengunjung meg-klik link disini-1 akan menuju link posting anda, dan jika meng-klik disini-2 akan menuju link posting saya...dan seterusnya kan terus terjadi mata rantai yang tak terputus seperti itu...
5-Di bawah ini ada 2 link :link anda (link web saya sekarang) dan link saya (link web rekan saya sekarang) . Maka ganti (alamatnya) "link anda" dengan "link url web anda" dan "link saya dengan link url web saya" (link rekan saya di hapus).
link anda
link saya

5-Selesai, siapkan counter tracker dan pengecek link misalnya sitemeter dan technorati untuk melihat hasil banjir traffic dan linkback web anda.

Apa itu t=v1+t2...?
t : Jumlah traffic yang akan di peroleh web anda dalam suatu hari
v1 : Jumlah pengunjung web anda dalam suatu hari
v2: Jumlah pengunjung yang dimiliki v1 (pengunjung dari pengunjung web anda) dalam suatu hari.

Traffic:
Misalnya, web saya ini atau web anda dalam sehari memiliki rata-rata pengunjung 50 orang.., dan semuanya menerapkan konsep kita ini (KALIMAT SAKTI) dengan benar, dan dari 50 orang itu masing-masing memiliki 50 orang pula pengunjung dari blog-nya , maka web kita akan berpeluang di kunjungi 50 ditambah 50 x 50 orang pada hari itu = 2550 orang , dan akan berpeluang terus meningkat pula hari demi hari ,karena setiap hari selalu ada pengunjung baru di dunia internet, setiap hari juga ada blogger atau web baru di dunia internet...BUKTIKAN

Popularity:
Misalnya, web kita memiliki pengunjung 50 orang dalam suatu hari, dan semuannya menerapkan konsep ini , maka dalam hari itu web anda akan mendapatkan 100 linkback ke web anda, yaitu sebuah link pada KALIMAT SAKTI dan sebuah link pada link saya di kalikan 50. dan akan berpeluang meningkat terus hari demi hari....

Kenapa perlu di buat link link anda dan link saya pada posting...?
...hal ini untuk menjaga keabadian link kita, karena seperti kita tau link pada posting lebih kecil kemungkinannya terhapus....

Bisakah kita berbuat tidak fair atau tidak jujur menyabotase konsep ini, misalnya "menghilangkan semua link asal" lalu di isi dengan web/blog kita sendiri...? ....Bisa, dan konsep ini tidak akan menjadi maksimal untuk membuktikan Kejujuran adalah strategi/politik terbaik.....Tapi saya yakin bahwa kita semua tak ingin menjatuhkan kredibilitas diri sendiri dengan melakukan tindakan murahan seperti itu...

27 Februari 2009

Lagu 'Madu 3' Ahmad Dhani

0 komentar
Musdah Mulia: Itu Lagu Sampah dan Kampungan

Jakarta - Meski belum rilis, lagu 'Madu 3' yang dinyanyikan oleh Ahmad Dhani menuai kontroversi. Lagu tersebut dianggap lagu sampah, kampungan dan tidak layak untuk dibeli.

"Orang sehat akan menilai itu lagu sampah," ujar cendikiawan muslim Siti Musdah Mulia dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (26/2/2009).



Namun, menurut Musdah tidak perlu ada seruan agar lagu itu diboikot. Karena negara menjamin kebebasan berekspresi warganya, termasuk kebebasan dalam memilih sebuah lagu untuk dinyanyikan.

"Kebebasan berekspersi dijamin negara, sepanjang tidak memaksakan orang lain untuk mendengar, silakan berkompetisi dalam bermusik," kata perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar doktor di bidang pemikiran politik Islam ini.

Meski tidak harus memboikot lagu nyentrik ini, Musdah menilai harus ada advokasi bagi masyarakat. Masyarakat diharapkan diberi pengertian yang baik serta harus pandai-pandai memilah-milah mana lagu yang baik untuk didengar atau sebaliknya.

"Kita harus memberi pendidikan kesadaran moralitas, memilih dan memilah lagu. Memang susah juga melarang, tapi buat saya pendidikan kepada publik harus diperkuat," imbuhnya.

"Jadi nggak usah dilarang. Makin dilarang makin jadi," kata pejuang gender ini sambil tertawa.

Musdah mencontohkan, tindakan-tindakan yang terkesan mengeksploitasi perempuan lama-lama tidak akan laku. Bahkan, dia menganggap tindakan itu sebagai perbuatan kampungan.

"Nggak usah ada seruan memboikot. Warung Ayam Bakar Wong Solo yang warung poligami aja sekarang nggak laku. Itu kampungan, nggak dewasa," pungkas Musdah. (anw/iy)

http://www.detiknews.com/read/2009/02/26...-kampungan


LSM Perempuan Minta Lagu Madu 3 Ahmad Dhani Dilarang Edar

0 komentar
Jakarta - Lagu Ahmad Dhani, 'Madu 3' yang menceritakan enaknya berpoligami dinilai sangat provokatif. Lagu Malaysia yang didaur ulang pentolan grup band Dewa itu pun diminta tidak beredar.

"Seharusnya dilarang beredar karena ada hak-hak kelompok lain yang dilanggar," kata Manager Riset LSM Perempuan Kalyanamitra Hegel Terome saat dihubungi detikcom, Kamis (26/2/2009).



Selain provokatif, lagu 'Madu 3' juga dapat membahayakan kalangan remaja. "Itu kan Band Dewa disukai remaja. Lagu itu bisa jadi legitimasi baru buat mereka. Itu sangat bahaya," tandasnya.

Menurut Hegel, jika lagu tersebut benar-benar tersebar ke publik, pihak-pihak tertentu bisa menggugat Dani. "Kaum perempuan bisa menggugat dia karena lagu ini melanggar hak-hak perempuan. Selain itu, para seniman yang berkesenian secara baik
bisa juga merasa terganggu dengan lagu ini. Mereka bisa saja menggugat," tandas pria peduli gender ini.

Hegel menilai, lagu yang menceritakan seorang pria yang memiliki istri dua itu adalah persoalan pribadi Ahmad Dhani. Sebagai seorang seniman, tidak seharusnya mantan suami Maia Estianty itu menjadikan persoalan pribadi dalam karya seninya.

"Kalau saya melihat, itu (lagu Madu 3) kompensasi dari seorang laki-laki yang tidak mampu mengobati sakit hatinya," ujarnya. (ken/iy)

http://www.detiknews.com/read/2009/02/26...arang-edar

25 Februari 2009

Biografi Kahlil Gibran (1883-1931)

0 komentar
Kahlil Gibran lahir pada tanggal 6 Januari 1883 di Beshari, Lebanon. Beshari sendiri merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak mempengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam.



Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Bairut, di mana dia belajar di Madrasah Al-Hikmat (School of Wisdom) sejak tahun 1898 sampai 1901.

Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Tirani kerajaan Ottoman, sifat munafik organisasi gereja, dan peran kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa Arab.

Gibran meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, namun ingatannya tak pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya. Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2 pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu.

Gibran menulis drama pertamanya di Paris dari tahun 1901 hingga 1902. Tatkala itu usianya menginjak 20 tahun. Karya pertamanya, "Spirits Rebellious" ditulis di Boston dan diterbitkan di New York, yang berisi empat cerita kontemporer sebagai sindiran keras yang meyerang orang-orang korup yang dilihatnya. Akibatnya, Gibran menerima hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronite. Akan tetapi, sindiran-sindiran Gibran itu tiba-tiba dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.

Masa-masa pembentukan diri selama di Paris cerai-berai ketika Gibran menerima kabar dari Konsulat Jendral Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena TBC.

Gibran segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pelayan toko yang menjadi tumpuan hidup saudara-saudara dan ibunya juga meninggal karena TBC. Ibu yang memuja dan dipujanya, Kamilah, juga telah meninggal dunia karena tumor ganas. Hanya adiknya, Marianna, yang masih tersisa, dan ia dihantui trauma penyakit dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. Gibran dan adiknya lantas harus menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Di tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna membiayai penerbitan karya-karya Gibran dengan biaya yang diperoleh dari hasil menjahit di Miss Teahan's Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran dapat meneruskan karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal.

Pada tahun 1908 Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang wanita kepala sekolah yang berusia 10 tahun lebih tua namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai 1910, dia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, Gibran mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia juga mengambil alih pembiayaan keluarganya.

Pada tahun 1911 Gibran pindah ke kota New York. Di New York Gibran bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan yang sengaja didirikan untuk tempat ia melukis dan menulis.

Sebelum tahun 1912 "Broken Wings" telah diterbitkan dalam Bahasa Arab. Buku ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang muridnya. Namun, Selma terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya menikah dengan suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis. Karya Gibran ini sering dianggap sebagai otobiografinya.

Pengaruh "Broken Wings" terasa sangat besar di dunia Arab karena di sini untuk pertama kalinya wanita-wanita Arab yang dinomorduakan mempunyai kesempatan untuk berbicara bahwa mereka adalah istri yang memiliki hak untuk memprotes struktur kekuasaan yang diatur dalam perkawinan. Cetakan pertama "Broken Wings" ini dipersembahkan untuk Mary Haskell.

Gibran sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Ketika terjadi perang besar di Lebanon, Gibran menjadi seorang pengamat dari kalangan nonpemerintah bagi masyarakat Syria yang tinggal di Amerika.

Ketika Gibran dewasa, pandangannya mengenai dunia Timur meredup. Pierre Loti, seorang novelis Perancis, yang sangat terpikat dengan dunia Timur pernah berkata pada Gibran, kalau hal ini sangat mengenaskan! Disadari atau tidak, Gibran memang telah belajar untuk mengagumi kehebatan Barat.

Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, "The Madman", "His Parables and Poems". Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam "The Madman". Setelah "The Madman", buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah "Twenty Drawing", 1919; "The Forerunne", 1920; dan "Sang Nabi" pada tahun 1923, karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.

Sebelum terbitnya "Sang Nabi", hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. Ia menawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan tanggung jawab pendidikannya. Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan pernikahan mereka, namun pada dasarnya prinsip-prinsip Mary selama ini banyak yang berbeda dengan Gibran. Ketidaksabaran mereka dalam membina hubungan dekat dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke dalam hubungan tersebut. Akhirnya Mary menerima Florance Minis.

Pada tahun 1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang dinamakan Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini merombak kesusastraan Arab yang stagnan. Seiring dengan naiknya reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum. Salah satunya adalah Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca "Sang Nabi". Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku yang sebelumnya menjadi guru bahasa Inggris. Selama 8 tahun tinggal di New York, Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran.

Gibran menyelesaikan "Sand and Foam" tahun 1926, dan "Jesus the Son of Man" pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, "Lazarus" pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan "The Earth Gods" pada tahun 1931. Karyanya yang lain "The Wanderer", yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth".

Pada tanggal 10 April 1931 jam 11.00 malam, Gibran meninggal dunia. Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hati dan TBC, tapi selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari terakhir itu, dia dibawa ke St. Vincent's Hospital di Greenwich Village.

Hari berikutnya Marianna mengirim telegram ke Mary di Savannah untuk mengabarkan kematian penyair ini. Meskipun harus merawat suaminya yang saat itu juga menderita sakit, Mary tetap menyempatkan diri untuk melayat Gibran.

Jenazah Gibran kemudian dikebumikan tanggal 21 Agustus di Ma Sarkis, sebuah biara Carmelite di mana Gibran pernah melakukan ibadah.

Sepeninggal Gibran, Barbara Younglah yang mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah peninggalan Gibran. Juga secarik kertas yang bertuliskan, "Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur, karena ia telah banyak sekali membantuku."

Bahan dirangkum dari:
Buku : 10 Kisah Hidup Penulis Dunia
Judul : Khalil Gibran
Editor : Anton WP dan Yudhi Herwibowo
Penerbit : Katta Solo, 2005
Halaman : 63 - 70


Sumber : 10 Kisah Hidup Penulis Dunia

Reuni Band Nu-Metal Limp Bizkit Setelah Delapan Tahun Tertatih

0 komentar
Kembali Dengan Formasi Awal untuk Tur dan Rekaman

Sejak ditinggal Wes Borland, Limp Bizkit tidak stabil. Sang pengganti pun dianggap belum match. Namun, kini line-up awal band ini bereuni. Siap menggebrak dengan gaya khas mereka.



Ketika memutuskan membuat sebuah band, kadang ego perlu ditanggalkan demi mewujudkan musik milik bersama. Kreativitas masing-masing personel menjadi daya jual tersendiri ketika di mix-up. Yang menjadi perekat disamping misi dan motivasi yang sama, masih ada faktor lain. Yaitu kecocokan antar personel.

Kecocokan ini menjadi fondasi awal sebuah band. Kalau sudah cocok, maka mendiskusikan musik akan semakin mudah. Mencari benang merah dalam membuat karya adalah bukan hal sulit. Skill pun menjadi nomor sekian. Toh, seiring dengan durasi berkiprah di dunia musik, skill akan terasah dengan sendirinya.

Hiatus Limp Bizkit yang luar biasa lama ini disebabkan hal-hal krusial di atas. Ketenaran membuat kekompakan mereka retak. Setelah menggebrak lewat Chocolate Starfish, Limp Bizkit menjadi band idola dengan fans yang sangat loyal. Percikan api mulai muncul.

Menurut Wes Borland, sang gitaris, band ini berubah menjadi band komersil yang tak fokus pada musik lagi. Ia mulai banyak tak sepaham dengan Fred Durst, sang vokalis. Selama menjalani tur, mereka sudah tak akur. Puncaknya, Borland resmi keluar dari Limp Bizkit pada 12 Oktober 2001 lalu.

"Aku tak bisa berkembang di sini. Band ini membatasi kemampuanku untuk mengekspresikan musik. Tak ada toleransi di sini," ujar Borland saat itu. Dengan idealismenya, Borland membentuk band baru bersama saudaranyam Scoot Borland. Band itu bernama Eat The Day.

Sementara itu, Limp Bizkit mencoba mencari pengganti Borland dengan sebuah kompetisi yang digagas Fred, Put Your Guitar Where Your Mouth Is. Fred akhirnya merekrut tiga anggota sekaligus lewat kompetisi ini. Ia berusaha mengembalikan nama baiknya dan Limp Bizkit yang sempat dikecam fans akibat keluarnya Borland. Results May Vary rilis 2002 dengan kolaborasi banyak bintang di dalamnya. Dasar Fred Durst suka bikin kontroversi, tanpa alasan yang jelas, ia mendepak tiga personel yang baru didapatkannya itu.

Pada 2004, angin segar sempat berhembus bagi fans band nu-metal itu. Wes Borland memutuskan untuk bergabung kembali ke Limp Bizkit. Kreativitas Wes Borland disambut hangat oleh fans. Sebab, menurut mereka, nyawa Limp Bizkit ada pada Wes Borland juga. Bersamanya, Limp Bizkit merilis The Unquestionable Truth (2005).

Namun, Fred dan Borland kembali bersitegang akibat perilisan album kompilasi greatest hits. "Ini cuma buang-buang uang saja," marahnya. Ketidak-setujuan Borland dianggap angin lalu, album tersebut tetap di-launching. Belum usai kekesalan, Borland kembali kecewa dengan kasus narkoba yang menimpa John Otto, sang drummer. Ia pun kembali hengkang. Limp Bizkit hiatus lagi. Malah, Fred Drust asyik di dunia seni peran.

Tahun lalu, muncul isu mereka akan bersatu kembali. Sam Rivers bahkan menulis di fansite Limp Bizkit tentang kabar itu. "Kami akan memulai perjalanan baru. Ini adalah awalnya. Kita ingin kalian tahu kalian adalah tujuan kami untuk manggung dan membuat album lagi," tulis Rivers.

Jelas pernyataan ini kurang kuat untuk membangkitkan kepercayaan fans. Februari 2009, Fred Durst dan Wes Borland mengeluarkan pernyataan bersama yang melegakan. "Kami sudah muak dan bosan dengan pernyataan yang simpang siur tentang kami. Kami menyesal telah berpisah. Sekarang waktu yang tepat untuk kembali. Ada banyak semangat dan energi yang unik untuk Limp Bizkit. Energy yang nggak bakal ditemukan di manapun kecuali Limp Bizkit. Itulah Sebabnya kami kembali," tegas keduanya.

Mereka akan segera menunjukkan keeksisannya kembali di Download Festival, 12-14 Juni mendatang. Formasinya lengkap seperti Limp Bizkit yang dulu, Fred Durst (vokalis), Sam Rivers (bassist), John Otto (drummer), DJ Lethal (keyboardist), dan Wes Borland (gitaris). Albumnya juga sedang dalam proses pengerjaan dan segera rilis. "Kami sudah menulis beberapa materi," pungkas Sam Rivers.(puz/bs/kkn)


Sumber: http://jawapos.co.id/deteksi/index.php?a...&nid=53040

Green Day Telurkan Materi Konseptual

0 komentar
21st Century Breakdown Tetap Sarat Protes

Even akbar 51st Grammy Awards 2009 membawa banyak kabar gembira, terutama buat punkers. Pada momen itu, band melodic punk fenomenal, Blink-182 mengumumkan reuninya. Berita baik juga datang dari trio punk rock Green Day. Band itu resmi akan mengeluarkan rilisan terbaru.



Kabar tersebut seolah mengakhiri kemarau panjang karya Green Day yang sudah berlangsung lama. Lima tahun bukan waktu singkat bagi fans untuk menanti masa paceklik itu berakhir. Green Day terakhir merilis album pada 2004, American Idiot. Album tersebut menggebrak industri musik dan menjadi faktor utama Green Day lupa studio.

Ya, Billie Joe Amstrong (vokal, gitar), Tre Cool (drum), dan Mike Dirnt (bas) terlalu asyik manggung. Album American Idiot membuat tawaran manggung mengalir deras. Trio itu menjalani tur panjang dan perform di berbagai acara.

Sebenarnya, sibuk tur tersebut bukan hal berlebihan. American Idiot memang sukses. Album itu terjual sebanyak 13 juta kopi. American Idiot juga mendapatkan satu gelar di Grammy Awards 2005. Yaitu, nominasi Best Rock.

Kembalinya Green Day kali ini juga punya tanggung jawab besar. Setelah lima tahun undur dari dunia musik, fans pasti berharap lebih untuk memuaskan kerinduan. Rilisan kedelapan yang bertitel 21st Century Breakdown pun digadang-gadang lebih menggebrak daripada American Idiot. Minimal, memiliki kualitas sama.

Green Day telah membocorkan materi album itu untuk membuat fans penasaran. Lima media musik ternama diundang untuk pre-launching album tersebut. Green Day memutar enam track dari total 16 lagu dalam 21st Century Breakdown. Hasilnya? Semua mengamini bahwa karya itu mengesankan.

Album tersebut dibagi menjadi tiga bagian, Heroes and Cons, Charlatans and Saints, serta Horseshoes and Handgrenades. "Terserah kalian menyebutnya apa, album konseptual? Yang jelas, ketiganya berhubungan seperti konsep Born to Run milik Bruce Springsteen. Ada sesuatu yang menghubungkan segalanya," jelas Dirnt tentang tiga bagian album tersebut.

Baik sound dan lirik, Green Day masih bertahan dengan rough style-nya. Band asal California itu setia dengan karakter yang penuh protes isu sosial. Di American Idiot, mereka lebih mengangkat tema politik. Sedangkan 21st Century Breakdown kental tema agama, perang, dan cinta untuk dikritisi. "Album itu merefleksikan apa yang terjadi tiga tahun belakangan. Kami memberinya melodi dan menegaskan statemen yang perlu," ucap Armstrong. Rencananya, album itu rilis pada 18 Mei 2009.(puz/bs/kkn)


Sumber: http://jawapos.co.id/deteksi/index.php?a...&subkat=41