21 Agustus 2010

Status Facebook Picu Perceraian di Madura

0 komentar
Mengagetkan. Angka perceraian di kabupaten Sampang, Madura meningkat drastis diduga karena status di facebook dan SMS mesra. Demikian analisis dari panitera sekretaris Pengadilan Agama Sampang, Moh Ali Syamsi.

Ali Syamsi mencatat, terdapat 60 gugatan perceraian yang masuk ke pengadilan agama dengan alasan faktor pihak ketiga. Bahkan 10 hari pertama bulan Ramadhan ini sudah lebih dari 13 perkara gugatan perceraian gara gara status di facebook.

"Kemajuan teknologi digital yang canggih juga menjadi penyebabnya, mulai dari SMS-SMS mesra dari orang lain sampai status di facebook," kata Ali Samsi, ditulis nu.or.id, Kamis (19/8/2010).

Menurut Ali kasus perceraian yang diproses PA Sampang lebih banyak diajukan pihak wanita. Mayoritas disebabkan adanya pihak ketiga atau perselingkuhan, faktor ekonomi, dan tanggung jawab keluarga.

Diakui Ali, jumlah perceraian yang terjadi di Sampang semakin meningkat. "Apakah ini menunjukkan bahwa gaya hidup di Sampang sudah mulai hampir sama dengan kota-kota besar," tuturnya.

Sejauh ini, pengadilan agama Sampang tidak hanya memproses kasus perceraian hingga tuntas, namun juga menjadi mediasi bagi pihak suami dan istri agar rujuk kembali.

Memang ada juga kehidupan keluarga yang berhasil dirukunkan kembali, tapi kebanyakan lanjut hingga ke perceraian. Hal itu terjadi karena pihak yang sudah mengajukan gugatan cerai biasanya kondisi hubungan keluaganya sudah parah.

Tampaknya mudah untuk memproses perceraian, padahal urusan begini juga rumit karena urusan pembagian harta gono gini dan hak asuh anak sering menjadi masalah pelik.

Perceraian bukan solusi terbaik bagi suami atau istri, oleh karena itu dianjurkan kepada orang tua atau wali mereka untuk membantu menciptakan keharmonisan rumah tangga.


tribunnews.com

0 komentar:

Posting Komentar